Cintai Buatan Bangsa Sendiri.....
Pikiran ini bermula, ketika suatu saat aku ada di pusat perbelanjaan atau hypermarket di kota Bogor. Berdiri di tengah tempat penjualan perlengkapan harian pribadi. Sabun mandi, shampoo, odol, dll. Aku pandang di sekitarku. Dari sekian banyak merk produk yang di jual, mungkin ratusan jenis, hampir semuanya merk asing, atau produk yang berasal dari luar. Sangat sulit sekali mencari produk yang benar-benar buatan dalam negeri. Ada, tapi paling cuman belasan produk.
Sejak itu aku memulai usaha untuk merubah gaya hidup. Gaya hidup
yang kurubah akibat perubahan cara pandangku. Produk-produk yang setiap hari
kita pakai itu bukan produk hi-tech atau produk yang memerlukan teknologi
tinggi. Toh, ada juga putra bangsa yang mampu memproduksinya. Hanya saja mereka
kalah dalam penjualan. Mungkin akibat kelemahan system pemasaran dan pemodalan.
Atau juga karena sebagian besar konsumen Indonesia tanpa sadar masih
terbelenggu dengan kebiasaan yang sudah terbentuk sejak mereka kecil dulu,
contohnya seperti aku ini. Aku bukannya anti produk dari luar negeri, tapi hanya
mencoba mengutamakan produk yang asli berasal dari dalam negeri.
Nahh.. akhirnya perburuan itu aku mulai. Sampai saat aku buat tulisan ini, sekitar pertengahan bulan maret 2015, sebagian produk keperluan
pribadi hasil perburuan ini sudah aku pakai. Sebagian lagi sudah kubeli tapi
belum kugunakan, karena menunggu produk lama yang sudah terlanjur aku pakai
agar habis dulu.
Inilah hasil perburuanku ;
A. Sabun Mandi
Untuk sabun mandi kami sekeluarga sekarang
memakai merk “Natur”. Sebuah produk dalam negeri. Dari produsen “Gondowangi”.
Rasanya sama dengan merk lain yang biasa kami pakai sebelumnya, dari produsen “Uxxxxxxxxx”.
Harga juga tidak jauh beda. Tidak lebih murah, tapi juga tidak lebih mahal. Alias
harga pertengahan dari merk-merk luar itu.
B. Shampoo
Agak sedikit lebih sulit mencari produk dalam
negeri untuk shampoo rambut ini. Tapi akhirnya tetap aku dapat. Aku bisa
menemukan dua produk, dari Hadisuwarno dan dari
Sariayu. Aku pilih yang dari Hadisuwarno, karena spek-nya sesuai dengan yang
aku butuhkan yaitu untuk mencegah rambut rontok. Maklumlah, dengan usia yang
sudah kepala empat ini, problem kesuburan rambut menjadi masalah yang agak
serius.
C. Pasta Gigi
Ini juga agak susah mencari produk dalam
negeri yang sesuai dengan kebutuhanku. Selama ini aku memakai pasta gigi “Sensodyne”,
karena sangat sesuai dengan kebutuhanku. Walaupun harganya relative sedikit lebih
mahal. Gigiku sangat sensitive. Sejak aku awal memulai kerja sudah kurasakan
gangguan akibat gigi sensitive ini. Gigiku ngilu ketika aku minum air dingin. Sudah
10 tahun lebih aku memakai sensodyne. Mulai bulan maret ini akhirnya aku coba
memakai produk lain. Aku beli pasta gigi “Enzim”. Iklannya adalah pasta gigi
tanpa detergen. Harganya dibawah pasta gigi Sensodyne. Sekarang sudah tersedia
di rumah, tapi belum aku pakai karena pasta gigi yang lama belum habis. Semoga
pasta gigi Enzim ini bisa sesuai memenuhi kebutuhanku.
D. Parfum
Dari sekian banyak merk parfum yang tersedia
di pusat perbelanjaan, mayoritas produk adalah dari luar. Tahun lalu sempat
memakai parfum yang biasa aku beli di konter-konter isi ulang. Cuman beberapa
kali aku mengalami kekurang cocokan. Kulitku terasa sedikit panas ketika aku
semprot dengan parfum isi ulang itu. Aku masih meragukan, apakah menggunakan
parfum ini harus benar-benar yang tanpa alcohol atau tidak. Di artikel-artikel yang
ada masih banyak perbedaan pendapat yang muncul. Sekarang aku mencoba meyakini,
alcohol adalah barang yang haram untuk diminum, tapi bukan najis yang harus
dihindari bersentuhan dengannya. Pilihan akhirnya jatuh ke parfum merk “bask”. Sebelumnya
sudah sering kulihat merk parfum ini. Aku pikir ini merk parfum dari luar.
Ternyata Bask adalah parfum produksi Mustika Ratu. Berarti produk dalam negeri.
Harganya pun masih terjangkau.
E. Sabun Wajah
Untuk produk ini aku masih memakai produk
dari luar, “Gatsby”. Ini memang produk dari luar, tapi masih sama-sama dari
asia yaitu jepang. Stok di rumah masih agak banyak, jadi mungkin baru bulan
depan aku menggantinya dengan produk dalam negeri. Sudah ada beberapa pilihan
yang akan aku pakai nanti. Produk dari “Purbasari” atau “Sari Ayu”. Dulu kupikir
produsen ini hanya membuat produk untuk kecantikan wanita saja. Ternyata tidak,
ada juga keperluan pria yang mereka produksi.
Begitulah,
langkah perubahan ini aku mulai. Tidak mengajak siapa-siapa, untuk saat ini
hanya istri dan anak-anakku yang kuajak. Tapi tidak aku paksa. Terserah mereka
sendiri yang memutuskan mana yang terbaik menurut mereka. Hanya saja, aku
membayangkan seandainya sekian banyak produk itu berasal dari putra bangsa
sendiri. Diproduksi di Indonesia, dibuat oleh putra-putri Indonesia, dari bahan
baku asli Indonesia, Insya Allah bangsa ini akan semakin kuat dan kokoh. Kita
ini bangsa besar, dan penjajah sudah puluhan tahun hengkang dari negeri ini.
Tetapi kenapa kita seolah masih dalam posisi terpuruk seperti ini. Kita jangan
mau lagi dijajah oleh bangsa lain. Dijajah dalam bentuk apapun. Kita bangsa
mandiri. Dan Tuhan pasti akan senantiasa melindungi bangsa yang mandiri. Bangsa
yang hanya berserah diri kepada Sang Penciptanya. Tidak menggantungkan hidupnya
kepada sesama bangsa lainnya.
Insya
Allah…
Tuhan
tidak akan merubah suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mau merubah
dirinya…
Sangat menginspirasi, terus berperan dalam kemajuan INDONESIA. Tuhan Yesus Memberkati. Amin
ReplyDeletesiyyap.. demi kejayaan ibu pertiwi..
DeleteKenapa sekarang sabun natur white sulit sekali ditemukan.. Saya cari di super market tidak ada, di toko online seperti lazada dan shopee juga tidak ada.. Kenapa?
ReplyDeleteiyaaa... benar.. saya sekarang juga terpaksa ganti produk yang lain.. untuk dari produsen Gondowangi, sekarang tinggal produk perawatan rambut yang masih ada di pasaran..
Delete