Pusara di Sudut Hati

( untuk sahabatku.. M Irfan Lubis )


Bahkan hingga kinipun tetap ku tak mengerti
Mengapa kau begitu sulit ditemui
Beribu jejak langkah kami di luasan pasir itu
Benarkah tak satupun menyentuh keberadaanmu..

Tapi kau memang begitu sulit ditemui
Sedang kami hanya ingin menunaikan kewajiban padamu
Untuk memberimu tempat peristirahatan terakhir yang layak
Untuk menyiapkan sekedar upacara
dan memandang jasadmu untuk terakhir kalinya..
Tapi itupun kau tak mau..

Kau pilih alam raya sebagai peraduanmu
Dan cahaya surya sebagai nisanmu

Hingga akhirnya kuputuskan
Untuk membangun sebuah pusara
Dengan pahatan namamu di atasnya
Di sebuah celah di sudut hati
Agar dapat kukunjungimu selalu
Di ketika waktu
Kapanpun aku mau…
.............

***********
( Ir. Muhammad Irfan Lubis, hari minggu pagi 26 Desember 2004 meninggalkan kota meulaboh ditemani seorang pengemudi, 15 menit sebelum gempa menggoyang bumi Aceh, menuju tempat tugas untuk mengantar logistik anak buahnya. Namun logistik itu tidak pernah sampai di tujuan, dan dia tidak pernah kembali untuk menemui istri dan kedua anaknya. Walau telah berbulan melakukan pencarian, dengan melibatkan puluhan orang dan puluhan kilometer pejelajahan, jasadnya tidak pernah diketemukan. Begitu pula mobil yang membawanya pagi itu. Jasad pengemudi diketemukan sekitar dua bulan setelah kejadian, ketika seorang warga menceritakan pernah menguburkan sesosok jenazah dengan identitas yang masih melekat pada badannya. Irfan Lubis pagi itu pergi tanpa membawa identitas apapun. Dompet, cincin kawin, arloji dan telepon genggam miliknya diketemukan masih tergeletak di meja rumahnya )

Argo Kumoro Anak Kebon.. Lahir.. Besar.. Dan menua di Perkebunan

0 Response to "Pusara di Sudut Hati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel