Buah Hati...
Kisah ini singkat, tapi
benar-benar menghentak hingga ke dasar jantung..
Dialami adik ipar Indra, teman
seperkerjaanku..
Pada saat itu, setelah gempa bumi
reda, banyak orang justru pergi mendatangi pantai.
Karena konon air laut surut
hingga beberapa ratus meter..
Sebuah kejadian yang tak pernah
terjadi sebelumnya..
Begitu juga dengan adik ipar
kawanku ini..
Bersama anaknya yang masih
balita, dia menyusuri pantai dengan mengendarai motor..
Hingga beberapa saat kemudian
gelombang samudera mengamuk..
Menyapu daratan hingga beberapa
kilo meter..
Termasuk dia dan anak yang
dipangkunya..
Dia pegang dan peluk anaknya
seerat-eratnya..
Tak ada yang dia pikirkan saat
itu selain keselamatan anaknya..
Berdua timbul tenggelam digulung
gelombang..
Yang tak kunjung berhenti..
Bersusulan, dengan airnya yang
berwarna kelam..
pekat dan panas..
sudah tak terhitung lagi berapa
banyak air dan pasir tertelan masuk ke dada mereka berdua..
menguras seluruh tenaga dan
kekuatan yang mereka punya..
melemahkan daya dan raga..
hingga pegangan dan pelukanpun
tak mampu lagi seerat sebelumnya..
makin melemah..
walau telah sekuat daya..
tapi tetap makin melemah..
dan akhirnya..
…........................................................................................................................
terlepasss……………………………………………………………………………………………
Tubuh mungil itu terlepas dari
tangan ayahnya…
Dan sang ayah terpisah dari buah
hatinya…
Di depan matanya..
Melihat gelombang merenggut
anaknya tersayang…
Dan mendengar dengan kedua telinganya..
Jeritan parau si kecil
memanggil-manggil ayahnya..
Lalu hilang saat amuk gelombang
menelan permata hidupnya..
Tanpa ampun..
Tanpa mampu tertahankan…
...................................................................................................................
Sang Ayah akhirnya selamat..
Dan bertahan hingga kini…
Tapi aku yakin..
Hidupnya tidak akan pernah bisa
sama lagi..
Gambaran si kecil saat terseret
gelombang..
Dan suara terakhirnya sebelum
akhirnya lenyap ditelan samudera..
Akan selalu membayangi sisa
kehidupannya…
Hingga akhir hayat..
..............................................
(sampai aku tulis kisah ini, aku
tetap tak sanggup membayangkan jika kisah itu menimpa kita dan buah hati kita…)
0 Response to "Buah Hati..."
Post a Comment