Buah Hati...


Kisah ini singkat, tapi benar-benar menghentak hingga ke dasar jantung..
Dialami adik ipar Indra, teman seperkerjaanku..

Meulaboh, 26 Desember 2004..

Pada saat itu, setelah gempa bumi reda, banyak orang justru pergi mendatangi pantai.
Karena konon air laut surut hingga beberapa ratus meter..
Sebuah kejadian yang tak pernah terjadi sebelumnya..
Begitu juga dengan adik ipar kawanku ini..
Bersama anaknya yang masih balita, dia menyusuri pantai dengan mengendarai motor..
Hingga beberapa saat kemudian gelombang samudera mengamuk..
Menyapu daratan hingga beberapa kilo meter..
Termasuk dia dan anak yang dipangkunya..
Dia pegang dan peluk anaknya seerat-eratnya..
Tak ada yang dia pikirkan saat itu selain keselamatan anaknya..
Berdua timbul tenggelam digulung gelombang..
Yang tak kunjung berhenti..
Bersusulan, dengan airnya yang berwarna kelam..
pekat dan panas..
sudah tak terhitung lagi berapa banyak air dan pasir tertelan masuk ke dada mereka berdua..
menguras seluruh tenaga dan kekuatan yang mereka punya..
melemahkan daya dan raga..
hingga pegangan dan pelukanpun tak mampu lagi seerat sebelumnya..
makin melemah..
walau telah sekuat daya..
tapi tetap makin melemah..
dan akhirnya..
…........................................................................................................................

terlepasss……………………………………………………………………………………………

Tubuh mungil itu terlepas dari tangan ayahnya…
Dan sang ayah terpisah dari buah hatinya…
Di depan matanya..
Melihat gelombang merenggut anaknya tersayang…
Dan mendengar dengan kedua telinganya..
Jeritan parau si kecil memanggil-manggil ayahnya..
Lalu hilang saat amuk gelombang menelan permata hidupnya..
Tanpa ampun..
Tanpa mampu tertahankan…
...................................................................................................................
Sang Ayah akhirnya selamat..
Dan bertahan hingga kini…
Tapi aku yakin..
Hidupnya tidak akan pernah bisa sama lagi..
Gambaran si kecil saat terseret gelombang..
Dan suara terakhirnya sebelum akhirnya lenyap ditelan samudera..
Akan selalu membayangi sisa kehidupannya…
Hingga akhir hayat..
..............................................

(sampai aku tulis kisah ini, aku tetap tak sanggup membayangkan jika kisah itu menimpa kita dan buah hati kita…)



Argo Kumoro Anak Kebon.. Lahir.. Besar.. Dan menua di Perkebunan

0 Response to "Buah Hati..."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel